PUDAR sudah kekecewaan bobotoh setelah Eka Ramdani dkk. mampu menang telak 3-1 atas PSPS. Suatu kemenangan yang sudah lama dinantikan bobotoh.
Kritik dan saran dari publik yang mencintai Persib telah menjadi masukan positif bagi kinerja tim. Persib kembali mesti melakukan pertandingan away menghadapi Bontang FC.
Bontang FC sedang dalam penampilan puncak. PSM ditekuk 3-0, Persipura ditahan imbang 2-2, dan Persiwa dilumat 6-1.
Kenyalnya pertahanan Bontang FC yang diperagakan A. Rudiansyah, I. Samad, Fadil, dan M. Ovelar sebagai palang pintu kiranya mengharuskan Budi Sudarsono, Gonzales, dan Hilton untuk lebih fight.
Bontang FC yang diarsiteki Fachri Husaeni cerdik dalam menempatkan pemain yang memiliki penetrasi tajam dari lini tengahnya J. Sidik, Arifki Eka, K. Ali, dan S. Feri mesti diantisipasi secara one by one oleh Eka Ramdani, Hariono, dan Maman, agar suplai bola tidak diterima striker Aldo Barreto dan pemain asal Jepang K. Adachicara.
Solusi lain, Persib harus berani tampil cermat di lini tengah guna mematahkan serangan permainan sporadis Bontang FC. Selayaknya saat ditekan lawan, wingback Persib (Gilang dan Hariono) sudah otomatis berani ke dalam mengerucut.
Bobotoh sangat mengharapkan Tim "Maung Bandung" bisa tampil kembali utuh, kebangkitan dari Budi Sudarsono dan Gonzales sangat didambakan.
Sesungguhnya, Budi cukup tajam dalam melakukan penetrasi, hanya saja jangan paksakan Budi untuk melakukan running with the ball.
Demikian halnya dengan Gonzales, jangan memaksanya untuk bertempur di combat area. Eka dan Suchao harus jeli dalam memberikan umpan bola daerah kepadanya.
Senjata pamungkas Persib justru ada di diri Suchao, dengan daya dobraknya, pemain ini biasanya mampu memecahkan kebuntuan.
Catatan khusus penulis, Jaya Hartono selaku sang arsitek mesti lebih percaya diri lagi dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat tatkala mengetahui ada komponen yang diaturnya tidak berfungsi.
Saat ini, tim asuhannya sedang on fire untuk merontokkan kebesaran Bontang FC. Asal saja Eka, Suchao, dan Hilton mampu mengoptimalkan diri dari lini kedua.
Kejelian dalam melontarkan cannon ball patut dicoba kembali! Kosin harus lebih trengginas lagi di bawah mistar gawang karena cuaca yang panas akan menguras tenaganya, untuk menahan gempuran Adachicara yang membuat hattrick ke gawang Persiwa.
Bontang FC produktif mencetak gol kebanyakan di babak kedua, karena situasional kondisi kebugaran lawan sudah menurun, agar hal ini diantisipasi oleh Rene dkk.
Malam ini, Bontang harus menjadi milik Persib dan bobotohnya di perantauan [BOYKE ADAM]
Source: PR
Kritik dan saran dari publik yang mencintai Persib telah menjadi masukan positif bagi kinerja tim. Persib kembali mesti melakukan pertandingan away menghadapi Bontang FC.
Bontang FC sedang dalam penampilan puncak. PSM ditekuk 3-0, Persipura ditahan imbang 2-2, dan Persiwa dilumat 6-1.
Kenyalnya pertahanan Bontang FC yang diperagakan A. Rudiansyah, I. Samad, Fadil, dan M. Ovelar sebagai palang pintu kiranya mengharuskan Budi Sudarsono, Gonzales, dan Hilton untuk lebih fight.
Bontang FC yang diarsiteki Fachri Husaeni cerdik dalam menempatkan pemain yang memiliki penetrasi tajam dari lini tengahnya J. Sidik, Arifki Eka, K. Ali, dan S. Feri mesti diantisipasi secara one by one oleh Eka Ramdani, Hariono, dan Maman, agar suplai bola tidak diterima striker Aldo Barreto dan pemain asal Jepang K. Adachicara.
Solusi lain, Persib harus berani tampil cermat di lini tengah guna mematahkan serangan permainan sporadis Bontang FC. Selayaknya saat ditekan lawan, wingback Persib (Gilang dan Hariono) sudah otomatis berani ke dalam mengerucut.
Bobotoh sangat mengharapkan Tim "Maung Bandung" bisa tampil kembali utuh, kebangkitan dari Budi Sudarsono dan Gonzales sangat didambakan.
Sesungguhnya, Budi cukup tajam dalam melakukan penetrasi, hanya saja jangan paksakan Budi untuk melakukan running with the ball.
Demikian halnya dengan Gonzales, jangan memaksanya untuk bertempur di combat area. Eka dan Suchao harus jeli dalam memberikan umpan bola daerah kepadanya.
Senjata pamungkas Persib justru ada di diri Suchao, dengan daya dobraknya, pemain ini biasanya mampu memecahkan kebuntuan.
Catatan khusus penulis, Jaya Hartono selaku sang arsitek mesti lebih percaya diri lagi dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat tatkala mengetahui ada komponen yang diaturnya tidak berfungsi.
Saat ini, tim asuhannya sedang on fire untuk merontokkan kebesaran Bontang FC. Asal saja Eka, Suchao, dan Hilton mampu mengoptimalkan diri dari lini kedua.
Kejelian dalam melontarkan cannon ball patut dicoba kembali! Kosin harus lebih trengginas lagi di bawah mistar gawang karena cuaca yang panas akan menguras tenaganya, untuk menahan gempuran Adachicara yang membuat hattrick ke gawang Persiwa.
Bontang FC produktif mencetak gol kebanyakan di babak kedua, karena situasional kondisi kebugaran lawan sudah menurun, agar hal ini diantisipasi oleh Rene dkk.
Malam ini, Bontang harus menjadi milik Persib dan bobotohnya di perantauan [BOYKE ADAM]
Source: PR
Posting Komentar